Laskar89 adalah kelompok main hakim sendiri yang kontroversial di Indonesia yang terkenal karena pendiriannya yang keras terhadap kejahatan dan metode kontroversialnya dalam menangani ancaman yang dirasakan masyarakat. Kelompok ini, yang dipimpin oleh pemimpinnya yang penuh teka-teki, telah menjadi subyek perdebatan dan sorotan dalam beberapa tahun terakhir.
Pemimpin Laskar89 yang nama aslinya tidak diketahui ini menggunakan nama samaran “Kumis”. Kumis adalah mantan perwira militer yang mendirikan kelompok tersebut pada tahun 2009 dengan tujuan memerangi kejahatan dan melindungi masyarakat. Laskar89 beroperasi terutama di Jakarta, ibu kota Indonesia, dimana tingkat kejahatan meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Kumis dan para pengikutnya dikenal karena taktik agresif mereka, termasuk melakukan patroli jalanan, memberlakukan jam malam, dan mengambil tindakan sendiri ketika berhadapan dengan penjahat. Kelompok ini dituduh menggunakan kekerasan dan intimidasi untuk mencapai tujuan mereka, sehingga menimbulkan kekhawatiran mengenai pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran hukum.
Terlepas dari kontroversi seputar Laskar89, kelompok ini telah mendapatkan pengikut di antara beberapa anggota masyarakat yang memandang mereka sebagai kekuatan yang diperlukan untuk melawan kejahatan dan korupsi. Banyak masyarakat Indonesia yang merasa kecewa dengan kemampuan pemerintah dalam memberantas kejahatan secara efektif dan memandang Laskar89 sebagai alternatif yang lebih proaktif dan efektif.
Namun, para kritikus berpendapat bahwa metode Laskar89 berbahaya dan kontraproduktif, dan sering kali menyebabkan kekerasan lebih lanjut dan ketidakstabilan di masyarakat. Organisasi-organisasi hak asasi manusia telah menyuarakan keprihatinan mengenai penggunaan kekuatan yang dilakukan kelompok tersebut dan pengabaian mereka terhadap proses hukum dan supremasi hukum.
Dalam beberapa tahun terakhir, Laskar89 semakin mendapat pengawasan dari pemerintah Indonesia, yang berupaya menindak kelompok main hakim sendiri yang beroperasi di luar hukum. Kumis dan anggota Laskar89 lainnya telah menghadapi tuntutan hukum dan telah ditangkap beberapa kali, meskipun sejauh ini mereka berhasil menghindari tuntutan serius.
Terlepas dari kontroversi seputar Laskar89, kelompok ini terus beroperasi di Jakarta dan tetap menjadi kekuatan yang memecah belah masyarakat Indonesia. Dengan sikap keras mereka terhadap kejahatan dan metode kontroversial mereka, Kumis dan Laskar89 tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur dalam waktu dekat. Hanya waktu yang bisa menjawab bagaimana kisah mereka akan terungkap di masa depan.